Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 05:14:23【Kabar Kuliner】508 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(28361)
Sebelumnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Selanjutnya: Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
Artikel Terkait
- SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah
- Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- Anggota DPR dukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
- SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
Resep Populer
Rekomendasi

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan

Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja

Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG

Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS